Sunday, November 26, 2006

Jika Tidak....

Jika Hidup Tidak untuk Dakwah Terus engkau mau ngapain?
Ente pergi pagi Dengan semangat mencari duniawi
Jika angkot macet, langsung berganti sewa taksi
Agar harta buruan tidak beralih dari sisi
Ente pulang malam Dengan jasad yang kelelahan
Nyampe di rumah mendekam sampai pagi datang
Lupakah engkau Rasulullah saw bagaikan rahib di malam hari
Dan menjadi singa di siang hari
Sementara kamu Tak peduli siang tak peduli malam
Yang penting dunia dalam genggaman
Sahabat ..........
cobalah engkau renungkan
Apa sih yang ingin kugapai sampai harus membanting tulang
Apa sih yang ingin kubangun hingga pagi datang
Apa sih yang ingin kuraih hingga tubuh begitu letih
Jujur saja, untuk urusan perutmu
bukan buat beli martabak atau nasi
Masuk perut dan kemudian raib menjadi kotoran
Jujur saja, untuk urusan rumah tempat kau tinggal
bukan buat beli keramik, AC ataupun busa
Dinikmati, rusak, ganti lagi tak berkesudahan
Jujur saja, untuk urusan kesenangan anak-anak yang kau rindukan
bukan buat pakaian, mainan, ataupun poster-poster idaman
Dinikmati, menghilang dari pandangan
Jika engkau hidup hanya untuk itu semuanya
Maka harga dirimu Nilainya sama dengan apa yang kamu makan
Nilainya sama dengan apa yang kamu keluarkan dari perut hitam
Nilainya sama dengan apa yang kamu rindukan
Karena jasadmu tak ubahnya tembolok karung
Tempat penyimpanan semua makan yang kamu makan
Karena jasadmu tak ubahnya perekat
Tempat semua kesenangan dunia melekat
Sepekan, setahun, sewindu kau bangun sejuta pundi uang
lupa bahwa kelak yang kau bangun itu pasti kau tinggalkan
Engkau lupa bahwa tempat tinggalmu sesudahnya adalah istana masa depan
Tapi sahabat..........
Jika engkau hidup untuk dakwah
Tidak ada setitik harapan pun yang kelak dirugikan
Tiada seberkas amal pun yang tiada mendapat balasan
Tapi di dalamnya penuh ujian dan batu karang
Dan engkau harus yakin penuh akan janji Allah
Tapi di dalamnya tidak lekas kau dapatkan keindahan
Dan engkau harus yakin bahwa inilah jalan kebaikan
Sahabat .......
Janganlah terlena dengan kesenangan fana
Janganlah terlena dengan gemerlapnya dunia
Itulah yang Allah berikan sebagai hak para musyrikin di dunia
Tiada usah kamu iri dan berpikir tuk hanyut bersamanya
Karena kau tahu kehidupan mereka sesudahnya adalah neraka
Dan mereka kekal di dalamnya
Sahabat .............
Jangan sia-siakan hidup di dunia
Bangun rumah dakwah
Jika kau diluaskan harta, kembalikan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan waktu, hibahkan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan tenaga, berikan untuk lapangnya jalan dakwah
Jika kau diluaskan pikiran, gunakan untuk merenungi ayat-ayat-Nya
kau diluaskan usia, maksimalkan berikan yang terbaik untuk-Nya
Jangan jadikan dakwah sebagai kegiatan sampingan
Jangan jadikan dakwah sebagai hiburan
Jangan jadikan dakwah sebagai ajang gaul sesama teman
Jangan jadikan dakwah sebagai pengisi waktu luang
Jangan jadikan dakwah sebagai sarana memburu uang
Karena kelak yang kau dapatkan adalah jahanam
Sebagai balasan atas kemusyrikan yang kau jalankan
Sahabat.......
Jadikan dakwah sebagai ruh kalian di dunia
Jadikan dakwah sebagai rumah tinggal kalian di dunia
Jadikan dakwah sebagai tugas utama kalian di dunia
Jadikan bahwa hanya dengan dakwah diri kalian begitu bahagia
Jadikan bahwa tanpa dakwah kalian begitu menderita
Sahabat .........
Jalan dakwah inilah yang membedakan kita
Dengan para pendusta ayat-ayat-Nya
Dan jika engkau hidup di dunia ini tidak untuk tegakkan risalah-Nya
Itu artinya engkau pun sama dengan mereka
Yang lebih menyukai neraka ketimbang surga
Dan jika engkau hidup di dunia ini sebagai tujuan
Ingatlah bahwa tak lama lagi ruhmu bakal dicabut dari badan
Jika hidup tidak untuk dakwah
Trus ente mo ngapain? Mau jadi ayam?
pergi pagi pulang petang
Kurang petang tambahin nyampe tengah malam
Tapi masih mendingan ayam Karena ia rutin bangun sebelum azan
Dan teriakkan lagu keindahan
Tapi kamu Rutin subuh setengah delapan
Apalagi kalo akhir pekan Bisa jadi subuh hengkang dari pikiran
Tapi masih mendingan ayam
Karena ia berani pilih makanan yang ia inginkan
Tapi kamu Elo embat semua yang ada di hadapan
Tidak peduli daging, tumbuhan, ataupun batu hitam
Sementara kamu dikaruniai pikiran
Palmerah Bumi Allah, Syaban 1423 H
diambil dari www.dudung.net

Kedatangan Tamu Agung

Kedatangan Presiden AS mengundang berbagai kontroversi. Memang, ini adalah pertama kali seorang pemimpin Negara besar mengunjungi Indonesia. Karena itu, wajar saja jika ada beberapa pihak yang menilai ini adalah langkah positif untuk mengenalkan Indonesia di dunia Internasional. Kesempatan ini adalah saat yang tepat untuk membuka peluang investasi Negara lain ke Indonesia. Bidang Pariwisatapun dijadikan alas an untuk mendukung kedatangan Bush. Semua alasan tersebut tidak ada yang salah. Sebagai warga Negara Indonesia, merupakan hal yang lumrah untuk membuat negeri kita terkenal ke dunia internasional. Tapi semua hal tersebut adalah sesuatu yang tak kasat mata. Semuanya masih menjadi bayangan semu.

Jika yang digunakan adalah kacamata materi, kedatangan Bush seolah membawa angin segar bagi perekonomian negeri. Namun, lain halnya jika kedatangannya dilihat dari kacamata ideologi. Bagaimanapun juga, AS adalah pengemban utama ideologi Kapitalis. Dimanapun berada, yang namanya pengemban ideologi, selalu menginginkan ideologinya menjadi pemenang atas ideologi yang lain. Sudah sejak lama AS mengetahui bahwa Indonesia adalah Negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Bahkan perang melawan terorismepun masih dihembuskan saat akan berkunjung ke negeri ini. Apakah kita tidak mampu melihat berbagai kejahatan yang telah dilakukan oleh pengemban Kapitalis tersebut? Sungguh naïf diri kita jika menganggap kedatangan Bush sebagai angin segar bagi kemajuan Indonesia. Seakan diri kita mengalami ketidaksadaran akan kedatangan “calon penjajah” ke negeri kita. Pelu diketahui, jaman sekarang memang tidak ada penjajahan dengan mengangkat senjata. Namun model penjajahan yang dilakukan oleh Negara Kapitalis adalah neo liberalisme, dimana segala terasa amat wajar sehingga kita tidak menyadari bahwa kita terjajah.

 
 

Cursors