Sunday, November 26, 2006

Kedatangan Tamu Agung

Kedatangan Presiden AS mengundang berbagai kontroversi. Memang, ini adalah pertama kali seorang pemimpin Negara besar mengunjungi Indonesia. Karena itu, wajar saja jika ada beberapa pihak yang menilai ini adalah langkah positif untuk mengenalkan Indonesia di dunia Internasional. Kesempatan ini adalah saat yang tepat untuk membuka peluang investasi Negara lain ke Indonesia. Bidang Pariwisatapun dijadikan alas an untuk mendukung kedatangan Bush. Semua alasan tersebut tidak ada yang salah. Sebagai warga Negara Indonesia, merupakan hal yang lumrah untuk membuat negeri kita terkenal ke dunia internasional. Tapi semua hal tersebut adalah sesuatu yang tak kasat mata. Semuanya masih menjadi bayangan semu.

Jika yang digunakan adalah kacamata materi, kedatangan Bush seolah membawa angin segar bagi perekonomian negeri. Namun, lain halnya jika kedatangannya dilihat dari kacamata ideologi. Bagaimanapun juga, AS adalah pengemban utama ideologi Kapitalis. Dimanapun berada, yang namanya pengemban ideologi, selalu menginginkan ideologinya menjadi pemenang atas ideologi yang lain. Sudah sejak lama AS mengetahui bahwa Indonesia adalah Negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Bahkan perang melawan terorismepun masih dihembuskan saat akan berkunjung ke negeri ini. Apakah kita tidak mampu melihat berbagai kejahatan yang telah dilakukan oleh pengemban Kapitalis tersebut? Sungguh naïf diri kita jika menganggap kedatangan Bush sebagai angin segar bagi kemajuan Indonesia. Seakan diri kita mengalami ketidaksadaran akan kedatangan “calon penjajah” ke negeri kita. Pelu diketahui, jaman sekarang memang tidak ada penjajahan dengan mengangkat senjata. Namun model penjajahan yang dilakukan oleh Negara Kapitalis adalah neo liberalisme, dimana segala terasa amat wajar sehingga kita tidak menyadari bahwa kita terjajah.

0 Komentar:

<< Home

 
 

Cursors