Tuesday, April 07, 2009

KERUNTUHAN EKONOMI KAPITALIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM

SEPENGGAL KISAH DARI FE

Sabtu pagi tanggal 15 November 2008, aula Fadjar Notonegoro FE Unair dibanjiri peserta yang datang dari berbagai penjuru fakultas Unair, bahkan banyak juga yang berasal dari luar Unair. Hari itu, digelar suatu seminar bertemakan “Menggagas Sistem Ekonomi Islam Pasca Keruntuhan Sistem Ekonomi Kapitalisme”. Empat pembicara meramaikan seminar ini, mulai dari M. Nafik (dosen ilmu ekonomi Islam FE Unair), Revrisond Baswier (kandidat doctor ekonomi Unair, dosen UGM), Dwi Condro Triono (kandidat doctor Ekonomi Islam Universitas Kebangsaan Malaysia), bahkan dihadirkan pula pembicara dari Malaysia, Prof. Hamid.
Berikut ini reportase isi materi yang telah tim Karisma rekam dalam sebuah narasi:
Krisis keuangan Amerika mulai merambat ke Asia dan Eropa. Sarkozy –presiden Prancis– menyerukan untuk menata ulang system keuangan global yang baru. Di AS, penggelontoran paket uang US$700 miliar dari pemerintah pun gagal meredam gejolak financial negara superpower itu, dan akhirnya merembet keseluruh dunia.
Sepuluh tahun lalu, Indonesia dihantam krisis yang serupa. Saat itu dunia menyalahkan kerapuhan ekonomi dan korupsi Indonesia sebagai biang masuknya Indonesia ke dalam krisis. Padahal biang sebenarnya adalah adanya perlombaan para pengusaha Indonesia bagi pinjaman uang dolar yang berbunga rendah.
Kini Indonesia pun mengalami hal yang sama. Bedanya Indonesia adalah bagian dari negara yang terkena dampak krisis. Hal itu antara lain diindikasikan dengan nilai mata uang rupiah yang terus melemah. Ini dikarenakan kebijakan pemerintah Indonesia yang dengan mudahnya melepaskan rupiah ke pasar uang sehingga negara lain mampu memonopoli rupiah dengan gampang. Keadaan ini sangat diasayangkan bila dibandingkan dengan keadaan China yang berusaha keras mempertahankan nilai mata uang mereka agar tidak jatuh ke pasar uang. Sampai hari ini cadangan devisa yang dimiliki Indonesia semakin menipis, hanya sekitar US$ 50 miliar setelah tergerus sebesar US$ 70 miliar selama bulan Oktober untuk intervensi dalam krisis di pasar uang Indonesia.
Krisis keuangan yang terjadi saat ini merupakan kejadian yang sama dengan apa yang terjadi pada tahun 1929-1930 yang menyebabkan depresiasi besar perekonmian dunia. Namun anehnya system keuangan kapitalis biang krisis ini masih tetap dipertahankan. Tahun ini, pada tanggal 15-16 November 2008 kemarin para pemimpin negara-negara dunia bertemu di AS untuk membahas krisis global tersebut. Namun hasilnya tetap saja mereka masih bertekad untuk mempertahankan sistem kapitalisme. Apabila krisis ini dikaji ulang –dan sering dilakukan oleh ekonom objektif– kerusakan system kapitalisme sebenarnya merupakan penyebab dari krisis yang sedang terjadi.
Saat ini AS mengalami krisis yang sama dan menebarkan dampaknya ke negara-negara lain di Eropa dan Asia. Rakyat negara-negara dunia pun terancam kehilangan uang yang didepositokan di bank. Ini dikarenakan uang mereka dialihkan untuk kredit oleh bank ke dalam investasi yang beresiko kredit macet sehingga ketika para nasabah menarik uangnya secara besar-besaran dari bank, uang mereka tersangkut dalam kredit macet itu sehingga menurunkan kemampuan bank untuk mengembalikan uang mereka.
Kegagalan investasi yang terjadi pada perbankan membuat bank kesulitan membuat kredit. Padahal perekonomian AS yang berbasis non-riil sangat ditopang oleh kemampuan dan kemudahan mendapatkan kredit. Ini menjadi suatu pertarungan antar partai di Amerika. Partai Republik sangat percaya pada Adam Smith bahwa negara tidak boleh mencampuri perekonomian. Ekonomi harus bekerja sendiri melalui mekanisme kapitalis. Jadi bila bank-bank Wall Street gagal, menurut mereka biarkan saja ambruk karena itu merupakan sesuatu yang alamiah dan wajar terjadi. Sebaliknya partai Demokrat menganut kapitais yang berbau sedikit sosialis percaya diperlukannya porsi peran negara dalam menjalankan roda perekonomian. Negara sedianya ikut turun tangan agar rakyat miskin bisa terentaskan. Hasilnya, pendapat Samuelson ditolak untuk diangkat menjadi undang-undang.
Presiden Prancis Sarkozy di sisi lain malah menginginkan aturan ekonomi yang lebih berbasis sektor riil dan entrepreneurial bukan berbasis financial engineering. Ini merupakan pintu terbuka bagi munculnya system alternative baru bagi masa depan perekonomian dunia yang lebih cerah, termasuk system ekonomi Islam sebagai alternative yang cerah. Malah, system ekonomi Islam merupakan satu-satunya system yang mampu mengatasi dan mengakhiri krisis global yang terus melanda dunia serta mampu meruntuhkan system ekonomi kapitalisme yang selama ini dipertahankan oleh negara-negara dunia. Di dalam ekonomi Islam terdapat penyelarasan modal yang transparan dan jujur dengan syirkah dan efisiensi perekonomian yang hanya berbasis sektor riil yang kokoh, sesuatu yang tidak akan pernah dijumpai dalam ekonomi Islam. System ekonomi Islam merupakan sistem yang menghasilkan keadilan dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat.
Saat ini, solusi parsial Islam yang diterapkan dengan memunculkan bank-bank syariah tanpa riba sebagai alternative dari bank-bank konvensional merupakan solusi yang tidak menyelesaikan. Seharusnyalah solusi Islam ini ditegakkan dengan totalitas sepenuh hati untuk segala segi dalam perekonomian, serta dengan penyelesaian jitu, antara lain dengan mengganti mata uang flat inetrnasional (US$) dengan mata uang yang berbasis emas dan perak yang bernilai lebih stabil serta dengan menutup pasar modal dan pasar uang yang tidak riil lalu hanya memberlakukan pasar riil yang nihil spekulasi.
Krisis adalah kesempatan untuk introspeksi lalu melangkah menuju kondisi lebih baik. Saatnyalah dunia tersadar akan kebutuhannya pada system ekonomi ilahiah. Ekonomi yang berlandas atas wahyu samawi dari Allah SWT –Pencipta dan Pengatur kehidupan– yang dikembangkan oleh manusia yang berakhlak Islam yang mulia. Ekonomi yang didasarkan pada sabda dan teladan Rasulullah SAW. Inilah system yang ditunggu penerapannya oleh umat manusia. Semoga dunia bisa segera keluar dari krisis berulang ini dengan segera diterapkannya system ekonomi Islam penyelamat manusia dari kerusakan kapitalisme. Amin…..


Marti N., D3 FE Unair
(DIV. KASTRAT KARISMA)

0 Komentar:

<< Home

 
 

Cursors